Skip to main content

Posts

Alasan Wanita Meraih Pendidikan Tinggi

Mendampingimu dengan Gelarku: Alasan Wanita harus Berpendidikan Tinggi Hidup di tengah masyarakat yang masih memegang pandangan mengenai wanita sebagai subjek kedua setelah pria merupakan salah satu tantangan bagi wanita yang ingin berpendidikan tinggi. Setidaknya hal itulah yang pernah saya dengar dan alami secara langsung. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan ternyata masih disertai dengan rasa kekhawatiran para orang tua, khususnya bagi mereka yang memiliki anak perempuan.   Sering kali terdengar anggapan bahwa wanita berpendidikan tinggi akan sulit mendapatkan pendamping telah merisaukan hati para orang tua yang akhirnya juga merisaukan hati anak perempuannya. Banyak alasan klasik yang digunakan untuk mendukung anggapan tersebut, diantaranya adalah : Setinggi apapun pendidikan wanita, nantinya juga akan kembali ke ‘dapur’ Wanita berpendidikan tinggi umumnya menjadi seorang yang tinggi hati dan pemilih Mengejar pendidikan tinggi berarti m
Recent posts

Tidak ada Pesta yang tak Berakhir

No Feast Last Forever: Hanya ada 3 hari kehidupan Tidak ada pesta yang tidak berakhir, begitu pula dengan badai yang menghempas kehidupan. Semua akan berakhir ketika waktunya telah tiba. Kisah kehidupan Oei Hui Lan, putri kedua orang terkaya di Asia Tenggara yang merupakan ‘Raja’ Gula asal Semarang telah membawa Saya pada suatu permenungan tentang kehidupan. Oei Hui Lan yang sejak lahirnya telah terbiasa dengan hidup mewah dan gaya hidup yang berfoya-foya  merupakan gambaran jerat kebahagiaan semu yang ditawarkan oleh harta duniawi. Godaan akan selalu muncul untuk menawarkan kemudahan, kekuasaan, dan kehidupan yang seloah kekal abadi. Sebagai manusia, tentu saja sangat mudah untuk terjerumus dalam godaan tersebut seperti yang dialami oleh Hui Lan. Penyesalan dan kesadaran memang selalu datang di akhir cerita namun tentunya akan jauh lebih baik ketika manusia mampu untuk mengendalikan dirinya sebelum ia dikendalikan oleh godaan duniawi. Mengutip pendapat Oei Hui Lan pada masa s